lilin

Rabu, 07 Desember 2011

R Tanpa Asa

.....................................................................................................................
kamu tahu kan mengapa titik (.) yang kupilih untuk mengawali surat ini ?
ya, kamu benar, aku tak bisa menemukan kata yang tepat untuk menggambarkan
keadaan ini. kesalahan memang tak selamanya salah, tapi keadaan yang terkadang menyalahkannya

kamu masih suka berdandankan, atau setidaknya mengomentari rambutku seperti biasa ?.takbisa aku tutupi
aku rindu.

ingatkah kamu dengan lirik lagu yang aku buat dulu, kamu tertawa loh membacanya. padahal disaat itu aku mengharapkan kebalikannya, tapi kini aku yang benar-benar merasakan lirik itu. aku kehilangan kamu...
sekarang pun aku masih suka menulis puisi loh, aku inginnya kamu baca. kamu mau ?

detik ini sulit untuk berarti, karena kamu yang menyimpan arti itu, arti yang sempat aku genggam atau tepatnya kita genggam. disebelah pikiranku saat ini ada sebuah cahaya terang yang tak bisa kulihat sempurna, walau sekuat apapun aku terbawa oleh kemauanku itu, hasilnya tetap sama, terluka. bisakah kau perlihatkan cahaya itu, ya, ingatanku yang tercipta lebih sempurna dari yang lainnya, yang tak lebih darimu..

sebenarnya aku tak mau menangis akan ini, tapi alam sadarku tak sehebat egoku, dia kalah, begitu pula hadirku. air mata yang kini tak bisa aku tanyakan lagi alasannya, membuat "kuat" menjadi "akut" dalam setiap malamku. tempat dimana emosiku bermain dengan ketiadaanmu yang tengah bercumbu dengan waktu yang kau habiskan di pikiranku, tempat dimana aku rasa kamu masih "ada".

tapi tak adilkah aku yang tak bisa sepenuhnya terjun dalam nyata ?
tapi inilah aku yang masih milikmu walaupun kini kau milikNYA, eh satu lagi yang mau aku ucapkan padamu, kamu ingat dengan kata-kataku ini " hahaha, kamu gak cocok memakai pita itu, seperti badut" . ya, itu saat kamu meminta pendapatku tentang pita pink yang kau dapat di hari ulang tahunmu. tapi saat itu aku salah mengartikannya. dan saat kita mempunyai kesempatan bertemu kembali, dan aku ingin bilang "kamu cocok memakainya dan terlihat cantik" dan satu lagi, kau boleh menertawakanku saat itu layaknya seorang badut.


terakhir, saat ini aku belum (takkan) bisa sendiri, karena hati ini terbiasa untuk kau singgahi